Anoreksia dan Gejalanya

01.10 Unknown 1 Comments

Anoreksia (anorexia) merupakan gangguan makan yang disebabkan oleh gangguan psikologis di mana penderitanya mengontrol asupan kalori secara ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan.
Penderita anoreksia kemungkinan juga melakukan olahraga secara ekstrim untuk mengurangi berat badan.
Sebelum membahas perihal tanda dan gejala fisik, ada baiknya untuk mengetahui faktor risiko anoreksia.
Berikut adalah faktor risiko anoreksia.
1. Sejarah keluarga.
Faktor genetik turut berkontribusi pada anoreksia. Ini berarti orang tua yang memiliki anoreksia kemungkinan akan menurunkannya pada anak-anaknya.

2. Teman sebaya.
Teman sebaya turut berkontribusi terhadap terjadinya anoreksia. Tidak hanya teman sebaya, keluarga dekat maupun orang tua dapat pula memberikan kontribusi.

3. Kepribadian.
Lekas marah, citra diri yang rendah, perfeksionisme, dan sifat obsesif adalah beberapa kepribadian yang sering ditemukan pada penderita anoreksia.

4. Kemampuan menyesuaikan diri.
Orang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan dalam hidup atau yang sering mengalami gangguan emosional berpotensi lebih besar menderita anoreksia.
Selain itu, orang yang pernah dilecehkan secara seksual atau fisik memiliki kemungkinan lebih besar mengalami anoreksia.

5. Konflik hubungan.
Banyak penderita anoreksia memiliki latar belakang hubungan yang tidak harmonis seperti perceraian dan konflik keluarga. Hal ini akan memicu masalah emosional yang rentan terhadap anoreksia.

6. Usia remaja.
Masa remaja merupakan usia paling rentan seseorang mengalami anoreksia.
Tekanan teman sebaya, perubahan bentuk tubuh yang pesat, serta faktor kelabilan emosional membuat remaja lebih berisiko menderita anoreksia.
7. Kondisi kesehatan lain.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), depresi, kecemasan, dan kecanduan semua bisa membuka jalan bagi anoreksia.

Beberapa dari mereka dengan anorexia nervosa hilang berat badan umumnya karena membatasi jumlah makanan yang mereka makan. Mereka juga mungkin mencoba menghilangkan berat badan dengan berolahraga secara berlebihan. Orang lain dengan anorexia menggunakan minuman keras dan obat pencahar, sama seperti bulimia. Mereka mengontrol kalori yang di dapat dengan memuntahkan setelah mereka makan atau dengan penyalahgunaan obat laxative, diuretic atau enema.

Tidak peduli bagaimana pengurangan berat badan dicapai, anorexia memiliki sejumlah tanda dan gejala fisik, emosional dan kebiasaan.

Gejala fisik anoreksia:

  • Hilang berat badan secara ekstrim
  • Terlihat kurus
  • Kadar darah yang tidak normal
  • Kelelahan
  • Tidak bisa tidur
  • Pusing atau pingsan
  • Perubahan warna kebiruan di jari
  • Kuku rapuh
  • Rambut yang tipis, patah atau rontok
  • Terlambat menstruasi
  • Konstipasi
  • Kulit kering
  • Tidak tahan terhadap dingin
  • Ritme jantung yang tidak beraturan
  • Tekanan darah rendah
  • Dehidrasi
  • Osteoporosis
  • Bengkak pada lengan atau kaki

Gejala emosi dan kebiasaan anorexia:
  • Menolak untuk makan
  • Menyangkal rasa lapar
  • Berolahraga secara berlebihan
  • Suasana hati yang datar, atau lemah emosi
  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Mudah marah
  • Berkurangnya ketertarikan terhadap aktifitas seksual
  • Depresi
  • Kemungkinan penggunaan produk herbal atau obat diet

sumber : http://www.amazine.co/11823/ketahui-7-faktor-risiko-6-gejala-fisik-anoreksia/
http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2014/01/gejala-penyakit-anoreksia-nervosa.html

You Might Also Like

1 komentar: