Siklus Hidup Plasmodium

05.17 Unknown 0 Comments

Plasmodium adalah genus protozoa parasit dari Coccidia subkelas sporozoa yang merupakan organisme penyebab malaria. Plasmodium, yang menginfeksi sel-sel darah merah pada mamalia (termasuk manusia), burung, dan reptil, terjadi di seluruh dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Organisme ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina
Lima spesies menyebabkan malaria manusia: P. vivax (memproduksi bentuk yang paling luas), P. ovale (relatif jarang), P. falciparum (memproduksi gejala yang paling parah), P. malariae, dan P. knowlesi
Dalam siklus hidupnya, Plasmodium  penyebab malaria melalui dua hospes yaitu pada manusia dan nyamuk.



a. Fase di dalam tubuh nyamuk (fase sporogoni) Di dalam tubuh nyamuk ini terlihat Plasmodium melakukan reproduksi secara seksual. Pada tubuh nyamuk, spora berubah menjadi makrogamet dan mikrogamet, kemudian bersatu dan membentuk zigot yang menembus dinding usus nyamuk. Di dalam dinding usus tersebut zigot akan berubah menjadi ookinet ookista sporozoit, kemudian bergerak menuju kelenjar liur nyamuk. Sporozoit ini akan menghasilkan spora seksual yang akan masuk dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk.

b.Fase di dalam tubuh manusia (fase skizogoni) Setelah tubuh manusia terkena gigitan nyamuk malaria, sporozoit masuk dalam darah manusia dan menuju ke sel-sel hati. Di dalam hati ini sporozoit akan membelah dan membentuk merozoit, akibatnya sel-sel hati banyak yang rusak. Selanjutnya, merozoit akan menyerang atau menginfeksi eritrosit. Di dalam eritrosit, merozoit akan membelah diri dan menghasilkan lebih banyak merozoit. Dengan demikian, ia akan menyerang atau menginfeksi pada eritrosit lainnya yang menyebabkan eritrosit menjadi rusak, pecah, dan mengeluarkan merozoit baru. Pada saat inilah dikeluarkan racun dari dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan tubuh manusia menjadi demam. Merozoit ini dapat juga membentuk gametosit apabila terisap oleh nyamuk (pada saat menggigit) sehingga siklusnya akan terulang lagi dalam tubuh nyamuk, demikian seterusnya.


Siklus hidup Plasmodium sp.

     


     
  1. Nyamuk Anopheles betina yang mengandung sporozoit Plasmodium sp. menggigit manusia, dan meninggalkan sporozoit di dalam jaringan darah manusia.
  2. Melalui aliran darah, sporozoit masuk ke jaringan hati (liver). Sporozoit bereproduksi secara aseksual (pembelahan biner) berkali-kali, dan tumbuh menjadi merozoit.
  3. Merozoit menggunakan kompleks apeks (ujung sel) untuk menembus sel darah merah (eritrosit) penderita.
  4. Merozoit tumbuh dan bereproduksi aseksual (pembelahan biner) secara berulang-ulang sehingga terdapat banyak merozoit baru. Merozoit baru ini disebut juga tropozoit. Tropozoit keluar setelah memecah sel darah merah dan menginfeksi sel darah merah lainnya, secara berulang-ulang dengan interval 48 – 72 jam (tergantung pada spesiesnya). Akibatnya penderita mengalami demam dan menggigil secara periodik.
  5. Di dalam jaringan darah, beberapa merozoit membelah dan membentuk gametosit jantan (mikrogametosit) dan gametosit betina (makrogametosit).
  6. Bila nyamuk Anopheles betina lainnya menggigit dan mengisap darah penderita, maka mikrogametosit maupun makrogametosit berpindah dan masuk ke dalam saluran pencernaan nyamuk.
  7. Di dalam saluran pencernaan nyamuk, mikrogametosit tumbuh menjadi mikrogamet, dan makrogametosit tumbuh menjadi makrogamet.
  8.  Mikrogamet dan makrogamet mengalami fertilisasi sehingga terbentuk zigot diploid (2n) yang disebut juga ookinet. Peristiwa ini merupakan reproduksi secara seksual.
  9.  Ookinet masuk ke dalam dinding usus nyamuk membentuk oosista yang berdinding tebal. Di dalam oosista berkembang ribuan sporozoit.
  10. Sporozoit keluar dari dinding usus dan berpindah ke kelenjar ludah nyamuk. Sporozoit akan mengalami siklus yang sama saat nyamuk menginfeksi orang sehat lainnya.

You Might Also Like

0 komentar: