Misteri Shirathal Mustaqim
Dalam surat Al-Fatihah tidak ada dalil yang menyatakan jemabatan Shirathal Mustaqim dari rambut yang dibelah tujuh.
Dream - Bagi umat muslim, nama
Shiratal Mustaqim pasti sudah tidak asing. Jembatan yang kelak dilalui
seluruh umat manusia, saat hari kiamat. Shiratal Mustaqim digambarkan
seperti rambut yang dibelah menjadi tujuh bagian.
Dalam Surat Al Fatihah, nama
Shiratal Mustaqim disebut. Sebagian besar ulama menafsirkan nama itu
dengan arti “jalan yang lurus”. Namun dalam surat Al Fatihah tidak ada
dalil yang menyatakan jemabatan Shirathal Mustaqim seperti rambut yang
dibelah tujuh.
Jembatan Shirathal Mustaqim
disebut-sebut menjadi penghubung antara surga dan neraka. Shirathal itu
dibangun diatas neraka jahanam. Ada yang melewatinya dengan cepat, ada
pula yang sangat lambat.
Menyebrangi jembatan yang
terbentang di dua punggung Neraka Jahanam ini tidak hanya dialami oleh
umat Islam dari kaum Nabi Muhammad SAW saja. Melainkan juga oleh umat
beriman dari para Nabi sebelumnya, baik mereka yang imannya sejati,
maupun mereka yang suka berbuat maksiat dan kaum munafik.
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW menggambarkan keadaan jembatan As Shirath. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Licin lagi menggelincirkan,
diatasnya terdapat besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok,
Ia bagikan pohon berduri di Nejd, dikenal dengan pohon Sa’dan. Dan
dibentangkanlah jembatan Jahanam. Akulah orang pertama yang melewatinya.
Doa para Rasul pada saat itu, “Ya Allah Selamatkan lah,
selamatkanlah,”. Pada Shirath itu juga terdapat pengait-pengait seperti
duri pohon Sa’dan. Hanya saja tidak ada yang mengetahui ukuran besar
kecuali Allah. Maka Ia mengait manusia, sesuai dengan amalan mereka,”
(HR. Al-Bukhari).
0 komentar: